Di dalam hidup, kita diminta membuat
pilihan. Kerap kali, pilihan yang tersedia begitu banyak. Kita mengalami
kesulitan untuk membuat keputusan. Yang diperlukan disini adalah prioritas,
yakni pemahaman mendasar tentang apa yang terpenting, yang terlebih dahulu
harus dilakukan.
Prioritas
Hal ini penting tidak hanya untuk
pribadi kita, tetapi juga untuk kehidupan bersama. Politik yang bermutu adalah
politik yang berfokus pada apa yang terpenting, yakni membangun kehidupan
bersama yang didasarkan pada keadilan dan kemakmuran untuk semua. Hal-hal
lainnya haruslah mengabdi pada prioritas utama ini. Jika tidak, maka ia harus
dilepas.
Memahami prioritas berarti memahami
esensi dari sesuatu. Esensi adalah inti dari sesuatu. Di dalam filsafat, esensi
dapat juga dipahami sebagai tujuan keberadaan (reason of existence) dari
hal tersebut. Misalnya, sendok ada untuk membantu proses makan, dan sepatu ada
untuk membantu proses berjalan manusia.
Jika esensi tidak dipahami, maka orang
tidak akan memahami prioritas. Tujuan hidupnya akan kacau. Di bidang politik,
tata kelola pun akan menjadi kacau. Yang kemudian terjadi adalah konflik dan
ketegangan yang merusak kehidupan bersama.
Kejernihan
Bagaimana caranya, supaya kita tahu,
apa esensi dari apa yang kita lakukan? Untuk itu, kita perlu setidaknya tiga
hal, yakni kejernihan, sikap kritis dan otot. Kejernihan berarti memahami
sesuatu apa adanya, tanpa prasangka apapun. Semua bentuk pengandaian dan
prasangka ditunda, supaya kita bisa mencapai kejernihan berpikir.
Di dalam Zen, kejernihan terdiri dari
tiga hal. Yang pertama adalah memahami keadaan secara apa adanya. Yang kedua
adalah memahami hubungan kita dengan keadaan tersebut secara tepat. Yang ketiga
adalah memahami fungsi yang kita lakukan di dalam menanggapi keadaan tersebut.
Misalnya, ketika ada orang kesulitan,
kita menolongnya. Ketika ada orang lapar, kita memberinya makan. Ketika ada
orang haus, kita memberinya minum. Kita melakukan itu semua dari saat ke saat.
Sikap Kritis
Untuk bisa memahami esensi dan
menentukan prioritas secara tepat, kita juga perlu sikap kritis. Sikap kritis
berarti kita tidak percaya begitu saja semua informasi yang kita terima. Ini
juga berarti, bahwa kita tidak percaya begitu saja pada pikiran maupun perasaan
yang muncul di kepala kita. Kita perlu mengajukan pertanyaan kepada semua itu.
Sikap kritis adalah dasar dari hidup
yang bermutu. Tanpa sikap kritis, orang akan mudah tertipu oleh berita palsu
dan gosip. Keputusan yang didasarkan semata pada informasi palsu dan gosip
adalah keputusan yang amat buruk. Ia tidak hanya merugikan kita sendiri, tetapi
juga banyak orang lainnya.
Sikap kritis adalah juga dasar dari
sikap intelektual. Ilmu pengetahuan modern dan filsafat bisa begitu berkembang,
karena didasarkan pada sikap kritis semacam ini. Orang tidak begitu saja
menerima informasi dari luar, tradisi dan pikirannya sebagai kebenaran mutlak,
melainkan mengujinya terlebih dahulu dengan akal sehatnya. Hanya dengan begini,
hidup bersama yang beradab bisa terwujud.
Otot
Seringkali, kita sudah memiliki
kejernihan dan sikap kritis, tetapi kita tidak mampu mewujudkan tujuan kita
menjadi kenyataan. Di titik inilah otot berperan. Otot disini berarti kemampuan
yang didorong oleh motivasi kuat untuk mewujudkan sebuah visi menjadi kenyataan.
Kekuatan otot membutuhkan satu dasar
yang kuat. Dasar itu adalah motivasi. Kita sepenuhnya sadar, bahwa sesuatu itu
penting untuk dilakukan. Hidup pribadi maupun hidup bersama tergantung dari
tindakan kita tersebut. Maka, kita lalu bertindak dengan penuh semangat.
Hidup bersama yang bermutu bisa
terwujud, jika setiap orang paham akan prioritas terpenting dalam hidupnya dari
saat ke saat. Itu hanya mungkin, jika setiap orang, atau sebagian besar orang,
mengembangkan kejernihan, sikap kritis dan “otot”-nya di dalam kehidupan
mereka. Orang yang gagal menentukan prioritas akan terus salah membuat
keputusan di dalam hidupnya. Bangsa yang gagal menentukan prioritas akan terus
menjadi bangsa miskin yang dijajah secara ekonomi maupun politik oleh bangsa
lainnya. Apakah kita mau seperti itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar