Perkembangan
anak adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang
terorganisasi. Salah satu bagian dari perkembangan anak yaitu perkembangan
mental. Perkembangan mental adalah bertambahnya kemampuan memikirkan,
merasakan, melakukan berbagai situasi kehidupan sehari-hari serta bertambahnya
kemampuan dalam memandang diri sendiri dan orang lain. (Nursidik, 2008).
Para
pakar sering mengatakan bahwa dunia anak
adalah dunia bermain. Secara bahasa, bermain adalah suatu aktivitas yang
langsung spontan, di mana seorang anak berinteraksi dengan orang lain,
benda-benda disekitarnya yang dilakukan dengan senang hati (tanpa ada paksaan),
inisiatif sendiri menggunakan imajinasi, pancaindra, dan seluruh anggota
tubuhnya.
Dari
sudut perkembangan, sejak anak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli berpendapat
bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan
perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan
gambaran awal manusia sebagai seorang manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan
bahwa, anak sejak dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap
dikembangkan. Pada saat ini pertumbuhan sel jaringan otak terjadi sangat pesat,
dan sampai pada usia empat tahun (golden age) 80% jaringan otaknya telah
tersusun. Jaringan tersebut akan berkembang dengan optimal jika ada
rangsangan dari luar berupa pengalaman-pengalaman yang dipelajari oleh
anak. Sebaliknya jaringan sel akan mati jika kurang menerima rangsangan
atau rangsangannya tidak tepat. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu
memahami tentang perkembangan anak, agar dapat memberikan pengalaman yang
sesuai dan dibutuhkan dalam perkembangan anak. Pada perkembangan moral, anak
mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan, mulai meniru
sikap, nilai dan perilaku orangtua. Dan pada perkembangan emosinya anak mulai
bisa menunjukkan ekspresi emosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar