Secara etimologis filsafat dalam
bahasa indonesia diambil dari bahasa yunani : philosophia. yang terdiri
dari kata philen = mencintai, philis = cinta, dan sophia =
kebijaksanaan. Sehingga arti harafiahnya adalahseorang “pencinta
kebijaksanaan”. Jadi kata majemuk “philosophia” berarti “daya upaya
pemikiran danrenungan manusia untuk mencari kebenaran atau
kebijaksanaan”.
Dari pengertian ini, orang dapat
memahami bahwa tujuan filsafat pada mulanya adalah mulia. Yakni, memuat orang
cinta kebijaksanaan, dan seterusnya menjadi bijaksana. Filsafat merupakan hasil
pemikiran yang didasarkan pada rasio (akal), dan karena rasio (akal)
adalah anugerah Allah, maka capaiannya kadang-kadang bisa benar. tetapi akal
pun bisa keliru karena ia bukan wahyu. sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, produk
ilmu filsafat tidak semuanya baik, ada juga hal buruknya yang bisa sangat
berbahaya. Sebab filsafat berbicara tentang berbagai persoalan penting, antara
lain tentang manusia, agama, dan Tuhan. Liberalisame, Ateisme, Marxisme,
Komunisme, adalah sekadar beberapa contoh produk filsafat yang “dinilai”
bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, beberapa pemikiran filsafat
memang dapat membahayakan akidah, khususnya akidah orang awam.
Filsafat abad ke-20 adalah
sebagian dari dunia abad ke-20. jika kita hendak memahami sesuatu tentang dunia
itu, kita harus pula mengetahui tentang filsafatnya. jika kita sudah mengetahui
tentang filsafatnya, tahu pula kita tentang manusia dewasa ini. sebab filsafat
hanyalah didapat didalam dan diantara manusia yang berfikir.
Filsafat
pendidikan
Pendidikan dalam arti luas
berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang
mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan pada
hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidikan, mengajar, dan melatih yang di
dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
mencakup kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Pendidikan menyangkut hati
nurani, nilai-nilai, perasaan, pengetahuan, dan keterampilan.
Status
Filsafat Ilmu Pendidikan
Istilah filsafat ilmu pendidikan
ditemukan dalam karangan B. Othanel Smith, yang berjudul Philosophy
of Educational. Menurut Smith, dewasa ini studi filosofis tentang ilmu
pendidikan baru merupakan tingkat permulaan yang diawali dengan analisis kritis
terhadap konsep-konsep psikologi pendidikan. Secara lebih konseptual, filsafat
ilmu pendidikan dapat dibatasi sebagai analisis kritis komprehensif tentang
pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui
riset, baik kuantitatif maupun kualitatif. Apabila ditinjau dari filsafat
pendidikan sebagai filsafat khusus, maka filsafat ilmu pendidikan merupakan
bagian dari filsafat pendidikan yang menyelidiki pendidikan sebagai ilmu.
Kebutuhan
Akan Filsafat Pendidikan
Peranan filsafat pendidikan
merupakan sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuk yang lebih
terperinci lagi, filsafat pendidikan menjadi jiwa dan pedoman asasi pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha untuk merealisasikan ide-ide ideal dari
filsafat menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, dan pembentukan
kepribadian.
Filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan bukanlah
filsafat umum (murni), tetapi filsafat khusus (terapan). Filsafat umum
mempunyai objek, antara lain:
- hakikat kenyataan segala sesuatu (metafisika),
- hakikat mengetahui kenyataan (epistemologi),
- hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan (logika),
- hakikat menilai kenyataan (aksiologi).
Filsafat pendidikan pada dasarnya
menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat,
yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Filsafat
pendidikan tidak hanya terbatas pada fakta faktual, tetapi filsafat pendidikan
harus sampai pada penyelasaian tuntas tentang baik dan buruk, tentang
persyaratan hidup sempurna, tentang bentuk kehidupan individual maupun
kehidupan sosial yang baik dan sempurna. Ini berarti pendidikan adalah
pelaksanaan dari ide-ide filsafat. Dengan kata lain filsafat memberikan asas
kepastian bagi nilai peranan pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas
penyelengaraan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar