Rabu, 30 November 2016

Teori Kesuksesan

Ada banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan apa sesungguhnya yang melandasi pengalaman kesuksesan. Mungkin riset terbaik yang pernah ada adalah yang dilakukan oleh Abraham Maslow. Dia seorang psikolog sekaligus akademikus yang telah mempelajari perilaku manusia secara mendalam selama paruh pertama abad ini. Hasil karyanya teringkas dalam apa yang disebut “hierarki kebutuhan”. Dengan singkat, ia mengatakan bahwa bila kebutuhan-kebutuhan dasar belum terpenuhi, Anda tidak akan memiliki waktu atau tidak terdorong untuk memikirkan kebutuhan-kebutuhan lain. Berdasarkan urutan/tingakatannya, berikut hirarki kebutuhan yang dikembangkannya:
1.     Kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan ini menjadi pokok perhatian Anda saat merasa dingin dan lapar.
2.     Kebutuhan akan rasa nyaman. Bila Anda merasa tidak nyaman atau terancam, apapun tidak bisa Anda wujudkan, walau hal kecil sekalipun.
3.     Setelah dua kebutuhan di atas terpenuhi, Anda akan mulai merasa adanya kebutuhan untuk hidup bersama orang lain.
4.     Ditengah kebersamaan dengan orang lain itu akan tumbuh kebutuhan lain, yaitu rasa ingin dibutuhkan dan dihargai.
5.     Dengan dihormati dan dihargai, muncul keinginan lain, yaitu hasrat mewujudkan impian dan cita-cita.

Pada kehidupan mayarakat modern ini, kita sudah menginjak pada kebutuhan nomor empat dan lima. Oleh karena itu, kesuksean bagi kita lebih berkatian dengan perasaan sebagai bagian dari masyarakat luas, rasa ingin dihargai dan ingin melakukan hal-hal yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Sebenarnya hal tersebut sangat sederhana, namun kompleksitas hiduplah yang membuat semua itu tampak rumit dan sulit.

Selasa, 29 November 2016

FILSAFAT ILMU BERASAL DARI KEBENARAN



Filsafat merupakan ilmu yang berasal dari kebenaran. Filsafat juga merupakan suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi. Dari pengertian tersebut, menurut saya filsafat itu merupakan ilmu yang akan membuat kita menjadi bebas untuk berfikir, lebih percaya diri dan cinta terhadap ucapan kita. Jadi disini saya akan mengupas sebuah filosofi atau pepatah untuk melatih kebebasan saya dalam berfikir dan juga percaya diri.

Ada seputar renungan untuk hidup yang datang nya dari negeri tirai bambu atau cina nih.ada pepatah mengatakan “tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina”. Dalam pepatah ini kita menuntut ilmu tidak selalu harus di cina, namun itu hanyalah istilah saja.mengapa negara cina yang diibarat dalam pepatah ini? Itu karena Cina merupakan bangsa yang mempunyai sejarah panjang akan tradisi keilmuan dan sastra yang luar biasa. Cina adalah negeri berpenduduk terbesar sejagad raya, ras Cina maupun keturunannya tersebar seluruh belahan bumi ini. Barang-barang murah selalu buatan Cina.
Bahasa Mandarin adalah pemilik kosakata terbanyak di dunia dan bahasa kedua yang sering dipakai umat manusia. Barang yang murah berasal dari Cina. Bahkan model pakaian orang Cina menjadi pakaian khas umat Islam di negeri kita khususnya laki-laki. Baju koko konon merupakan model baju Cina yang kini terlanjur menjadi model baju para kiai, ustadz dan penceramah. Karena dari sana banyak yang bisa kita pelajari juga.
Memang beda tempat maka akan beda tradisi dan beda ajarannya. tapi hampir di seluruh dunia dasar pembelajaran dan tradisi tiap tempat pasti bersifat positif. tidak ada rasanya yang mengajarkan membunuh dan melakukan perbuatan-perbuatan keji lainnya. yah kalau jaman sekarang sih mungkin saja karena jaman dunia sudah terkontaminasi banyak hal.

Senin, 28 November 2016

Pengertian Demokrasi



Kata “demokrasi” yang berasal dari bahasa Latin “demos” dan “cratein” “cratos” dan dalam bahasa Inggris menjadi “democracy”. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara antara abad ke 4 SM sampai abad 6 SM.

Meskipun dari berbagai pengertian itu terlihat bahwa rakyat diletakkan pada posisi sentral “rakyat berkuasa” (government or role by the people) tetapi dalam praktiknya oleh UNESCO disimpulkan bahwa ide demokrasi itu dianggap ambiguity atau ketaktentuan mengenai lembaga-lembaga atau cara-cara yang dipakai untuk melaksanakan ide, atau mengenai keadaan kultural serta historis yang mempengaruhi istilah ide dan praktik demokrasi.

Secara konseptual demokrasi menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara. Namun demikian, dalam praktiknya tergantung kepada banyak hal seperti kemauan dan kemampuan wakil rakyat atau penyelenggara negara untuk menjalankan amanat rakyat dengan sebaik-baiknya atau hanya menjadikan amanat rakyat sebagai “topeng” kekuasaaan.
Pilar demokrasi berdasarkan konsep rule of law menurut A.V. Discey sebagai berikut.
1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak-hak manusia dan undang-undang.

Bentuk-Bentuk Demokrasi
Dilihat dari sistem pemerintahannya, demokrasi ada dua macam yakni sistem presidensil dan sistem parlementer. Sistem presidensil menekankan pentingnya pemilihan presiden secara langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat secara langsung dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif sepenuhnya berada di tangan presiden. Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Kekuasaan presiden dibatasi oleh hukum atau konstitusi. Ada juga yang disebut sistem parlementer, sistem ini menerapkan model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Parlemen adalah pemegang peran utama dalam sistem pemerintahan di negara-negara yang menerapkannya.

Dilihat dari cara menyampaikan pendapatnya, menurut Chamim, dkk. (2003), demokrasi dibagi menjadi dua yaitu demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung/perwakilan.  Dilihat dari prinsip ideologinya, demokrasi terbagi menjadi dua, yaitu demokrasi rakyat dan demokrasi konstitusional, demokrasi rakyat menghendaki tidak adanya perbedaan berdasar kepada kelas sosial sedangkan demokrasi konstitusional menekankan bahwa demokrasi harus berdasarkan kepada konstitusi.

Jika dilihat dari bentuk pemerintahannya demokrasi terbagi menjadi dua yaitu monarki (monarki absolut, monarki parlementer, dan monarki konstitusional) dan republik yang dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak (rakyat).

Prinsip – Prinsip Demokrasi
Negara yang menganut demokrasi sebagai sistem politiknya perlu adanya perwakilan politik dimana rakyat dapat menyampaikan aspirasinya, namun demikian lembaga perwakilan tersebut harus mampu mempertanggung jawabkan segala tindakannya kepada konstituen. Prasyarat kondisi pemerintahan yang demokratis yaitu,
1. Pertumbuhan ekonomi,
2. Pluralisme,
3. Hubungan yang seimbang antara negara dan rakyat, dan
4. Tingkat pendidikan (kualitas). (Boediono, Kompas, 2007)

Menurut cipto dalam Tanireja, dkk (2011:126-129) nilai-nilai demokrasi meliputi,
a. Kebebasan menyatakan pendapat
b. Kebebasan berkelompok
c. Kebebasan berpartisipasi
d. Kebebasan antarwarga
e. Rasa percaya (trust)
f. Kerjasama

Demokrasi di Indonesia
Demokrasi sebagai sistem politik yang dianut negara kesatuan Republik Indonesia sejatinya mampu membawa negara dan warga negaranya kedalam situasi yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Demokrasi yang pernah ada di Indonesia :
 Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)
 Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
 Demokrasi Pancasila (1965 – 1998)
 Demokrasi Era Reformasi (1998 – sekarang)

Sistem Pemerintahan di Indonesia
Konstitusi atau UUD 1945 tidak secara eksplisit menegaskan sistem pemerintahannya. Namun demikian, dalam ketiga UUD (UUD 1945, konstitusi RIS, dan UUDS 1950) pada prinsipnya menganut trias politika dalam arti pembagian kekuasaan. Bahkan, dalam UUD 1945 hasil amandemen menegaskan perlunya pemisahan kekuasaan secara horisontal. Masing-masing kekuasaan dan fungsi lembaga negara berkedudukan sederajat, sehingga dapat saling mengawasi dan mengimbangi (check and balances).

Pendidikan Demokrasi
Pemahaman tentang demokrasi dan nilai-nilai demokrasi yang keliru menyebabkan terjadinya kekeliruan cara berfikir, cara bersikap dan bertindak dari warga negara. Kiranya mendesak untuk dilakukan suatu upaya untuk mewujudkan demokrasi dan budaya demokrasi adalah pendidikan. Perlunya pedidikan demokrasi bukanlah tanpa sebab, hal ini mengingat berbicara mengenai demokrasi bukanlah berbicara tentang suatu hal yang sudah jadi, melainkan harus diwariskan kepada generasi muda secara terus-menerus melalui pendidikan demokrasi dan praktik-praktik demokrasi yang demokratis secara berkesinambungan.

Upaya melakukan pendidikan demokrasi di Indonesia relevan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa.

Pendidikan kewarganegaraan memberikan penekanan pada proses-proses demokrasi, partisipasi aktif, dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani. Dengan demikian, pendidikan kewaranegaraan harus menjalankan perannya dengan baik sesuai visi dan misinya. Visi pendidikan kewarganegaraan yaitu merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengemabangan dan penyelenggaraan program studi, guna menghantarkan mahasiswanya memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Sedangan misi pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila.

Minggu, 27 November 2016

FUNGSI DAN ARAH FILSAFAT ILMU



Filsafat ilmu sangat berperan dalam memahami konsep atau teori ilmu untuk membangun teori ilmiah melalui landasan filosofis melalui kajian filsafat.
Menurut Franz Magnis Suseno, fungsu filsafat ilmu sangat luas dan mendalam, yaitu sebagai berikut :

Untuk membantu mendalami pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu atau asasi manusia tentang makna realitas dan lingkup tanggung jawabnya secara sistematis dan historis. Sebagai kritik ideologi, artinya kemampuam menganalisis secara terbuka dan kritis argumentasi-argumentasi agama, ideologi dan pandangan dunia. Sebagai dasar metodia dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam mempelajari studi-studi ilmu khusus. Merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual pada umumnya dan khususnya di lingkungan akademis. Memberikan wawasan lebih luas dan kemampuan analitis dan kritis tajam untuk bergulat dengan masalah-masalah intelektual, spiritual dan ideologis.

Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa filsafat berfungsi sebagai induk ilmu pengetahuan. Begitu juga Will Durant menjelaskan bahwa filsafat berfungsi sebagai perentas pengetahuan, artinya filsafat telah memberi arah kepada ilmu pengetahuan dalam merumuskan konsep dan teori untuk membangun konsep ilmiah.

Sedangkan arah filsafat ilmu dapat di pahami dari beberapa pendapat, antara lain : pertama, filsafat ilmu di arahkan pada pembekalan pemahaman terhadap wawasan baik. Kedua, filsafat ilmu di arahkan untuk lebih memanusiakan diri atau lebih mendidik atau membangun diri sendiri, agar dapat mempertahankan sikap objektif dan mendasarkan pendapat atas pengetahuan yang objektif, tidak hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan simpati dan antipati saja, agar dapat berfikir secara holistis dalam menyelesaikan suatu permasalahan tidak mementingkan egoisme, dan agar dapat berfikir secara kritis, mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Sabtu, 26 November 2016

CARA MENGENAL SEBAB PERBEDAAN PANDANGAN



1.      Orang tua
Suka atau tidak, pandangan orang tua kita tentang hidup mempengaruhi cara pandang kita juga. Anda mungkin memegang teguh nilai-nilai cita-cita warisan mereka atau malah menganut prinsip yang berbeda sama sekali dengan prinsip hidup mereka. Coba refleksikan sikap orang tua Anda dan bagaimana sikap mereka mempengaruhi sikap hidup Anda sampai saat ini.
2.      Lingkungan
Lingkungan tempat Anda berada berpengaruh besar terhadap pandangan Anda pada banyak hal.
3.      Masyarakat
Banyak orang berprestasi tinggi belajar bersama dengan orang-orang yang memiliki tingkat prestasi yang sama di sekolah. Dalam lingkungan seperti itu, mereka terpacu untuk lebih kompeten.
4.      Kegemaran
Anda mungkin mencintai olahraga ski atau tdak suka musim dingin. Mungkin Anda senang memelihata anjing-anjing peranakan pilihan atau malah pernah digigit anjing sehingga Anda sangat benci anjing. Pengalaman-pengalaman awal Anda mempengaruhi kegemaran Anda.
5.      Postur tubuh
Jika Anda berjalan tegak, dunia akan tampak lebih luas. Sebaliknya, jika Anda berjalan dengan badan membungkuk, Anda hanya bisa melihat langkah kedua kaki Anda sendiri. Cara Anda berdiri memperngaruhi apa yang bisa Anda lihat. Jika postur tubuh Anda pendek, coba bayangkan apa rasanya bisa melihat kerumunan orang dengan tubuh yang tinggi. Jangan biarkan masalah tinggi badan menjadi penghambat langkah Anda menuju masa depan.
6.      Harapan
Harapan pribadi dan orang-orang disekitar akan mempengaruhi pola pikir Anda. Coba kritisi harapan-harapan Anda sendiri. Masuklah ke situasi-situasi yang tidak Anda sukai dan temukan apa kenyataan sebenarnya.
7.      Politik
Sudut pandang politik Anda akan malahirkan sikap dan pandangan baku tertentu yang akan Anda terima atau Anda tolak. Kadang, ada baiknya bersikap netral. Sehingga kita bebas menentukan pandangan pribadi mengenai sesuatu. Perhatikan dan bandingkan manifesto partai-partai politik yang ada.
8.      Persepsi
Cara pandang Anda akan sesuatu bisa berbeda dengan cara pandang orang lain mengenai hal yang sama. Karena itu, Anda perlu memahami perbedaan persepsi orang-orang sekeliling. Hindari sikap memaksa pandangan pribadi kepada orang lain.
9.      Filosofi
Kata ini memiliki cakupan lebih luas dari sekadar agama. Keyakinan pribadi mengenai hidup, kematian dan spiritualitas membentuk pandanagan hidup Anda. Tidak ada filsafat  yang benar atau yang salah. Perhatikan bagaimana filisofi atau prinsip hidup orang di sekeliling Anda mengubah cara pandang mereka terhadap dunia.
10. Keadaan
Keadaan sangat sumpek menimbulkan perbedaan besar dalam cara pandang kita mengenai dunia. Anda bisa menilai orang ;ain lebih baik bila jumlah orang yang ada di sekitar Anda tidak banyak. Untuk itu, coba luangkan waktu bagi diri sendiri di tempat tenang. Kemudian, masuk kembali dalam keramian. Di kedua situasi itu, Anda tetap menjadi diri senidiri. Namun, Anda merasakan hal yang berbeda pada setiap situasi.

Latar belakang budaya juga memiliki pengaruh besar terhadap cara pandang Anda terhadap kehidupan. Hal ini dapat menimbulkan muncullnya dilema bagaimana harus menyelaraskan cara pandang yang telah lama terbentuk dengan kata hati yang spontan muncul saat itu. Ingat, Anda tidak dapat kembali lagi ke masa lalu yang telah membentuk kepribadian Anda saat ini. Anda juga tidak dapat memisahkan diri dari orang-orang yang membesarkan dan mencintai Anda. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri, bila mereka dibesarkan di belahan dan budaya yang lain dan sekarang membesarkan Anda yang hidup dan bertumbuh pada budaya Anda saat ini. Coba pahami perbedaan perspektif dan fakta bahwa budaya selalu berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain. Bila sanak saudara Anda memandang dunia berbeda dengan cara pandang Anda, coba pahami alasan yang terselubung di baliknya. Belajar menghargai cara pandang mereka akan membantu Anda membentuk cara pandang pribadi.