Ada banyak
penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan apa sesungguhnya yang melandasi
pengalaman kesuksesan. Mungkin riset terbaik yang pernah ada adalah yang
dilakukan oleh Abraham Maslow. Dia seorang psikolog sekaligus akademikus yang
telah mempelajari perilaku manusia secara mendalam selama paruh pertama abad
ini. Hasil karyanya teringkas dalam apa yang disebut “hierarki kebutuhan”.
Dengan singkat, ia mengatakan bahwa bila kebutuhan-kebutuhan dasar belum
terpenuhi, Anda tidak akan memiliki waktu atau tidak terdorong untuk memikirkan
kebutuhan-kebutuhan lain. Berdasarkan urutan/tingakatannya, berikut hirarki
kebutuhan yang dikembangkannya:
1.
Kebutuhan akan sandang, pangan,
dan papan. Kebutuhan ini menjadi pokok perhatian Anda saat merasa dingin dan
lapar.
2.
Kebutuhan akan rasa nyaman. Bila
Anda merasa tidak nyaman atau terancam, apapun tidak bisa Anda wujudkan, walau
hal kecil sekalipun.
3.
Setelah dua kebutuhan di atas
terpenuhi, Anda akan mulai merasa adanya kebutuhan untuk hidup bersama orang
lain.
4.
Ditengah kebersamaan dengan orang
lain itu akan tumbuh kebutuhan lain, yaitu rasa ingin dibutuhkan dan dihargai.
5.
Dengan dihormati dan dihargai,
muncul keinginan lain, yaitu hasrat mewujudkan impian dan cita-cita.
Pada kehidupan
mayarakat modern ini, kita sudah menginjak pada kebutuhan nomor empat dan lima.
Oleh karena itu, kesuksean bagi kita lebih berkatian dengan perasaan sebagai
bagian dari masyarakat luas, rasa ingin dihargai dan ingin melakukan hal-hal
yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Sebenarnya hal tersebut sangat
sederhana, namun kompleksitas hiduplah yang membuat semua itu tampak rumit dan
sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar