Kemunculan science Eropa dianggap
bermula dari para filsuf Negara-negara kota Yunani yang mendiami pantai dan
pulau-pulau Mediterrania Timur, Diakhir abad ke-6 dan ke-5 S,M. Karya mereka
hanya dikenal melalui cuplikan-cuplikan, rujukan-rujukan, kutipan-kutipan
singkat yang dibuat oleh para pengarang yang hidup belakangan, mungkin setelah
ratusan tahun.
Walaupun di penghujung abad ke-5 SM.
Penyelidikan semakin canggih namun masih penjelasan spekulatif mengenai
fenomena akal sehat ketimbang argument yang benar-benar teknis tentang
pengalam-pengalaman buatan yang terkendali (controlled
artificial experience). Ada dua seni yang dipelajari yang pada waktu itu
mendekati kematangannya, pertama,
ilmu kedokteran, praktek yang setidaknya mencoba menerapkan metode yang
berdisiplin dalam pengamatan dan penarikan kesimpulan, dan kedua , geometri yang sedang mengumpulkan setumpukan hasil di
seputar hubungan-hubungan antara ilmu hitung dan struktur logis.
Plato, yang hidup di awal abad ke-4 AM.
Adalah seorang filsuf earlist (Paling awal, Paling tua) yang tulisan-tulisannya
masih ada. Aristoteles, yang juga hidup ddi abad ke-4 SM, adalah seorang filsuf
dunia yang terkemuka dan terbesar. Selama beberapa tahun Ariatoteles menjadi
guru pribadi pangeran yang kemudian menjadi Alexander agung. Kebudayaan Yunani
tumbuh dengan suburnya. Tidak mencapai keberhasilan puncak sebagaimana para
genius zaman terdhulu, namun zaman inj menghasilkan beberapa maematikawan yang
besar (Euklides, Archimedes dan Apollonius).
Ilmu Filsafat dalam
Peradaban Romawi
Menjelang berakhirnya
periode Pra-kristen, kekaisaran Romawi mencapai dominasi atas seluruh dunia
Mediterania. Romawi memunculkan paradoks bagi para sejarawan ilmu. Peradaban
ini begitu caggih dan modern dalam politik dan personalitasnya. Para sejarawan
berspekulasi tetang penyebab kegagalan orang romawi dibidang pengembahangan
ilmu .
Sebenarnya, ketika
orang-orang menyadari betapa sedikitnya kebudayaan-kebudayaan yang menumbuh
suburkan ilmu, orang dapat mengembalikan pertanyaan dengan menganggap Romawi
sebagai yang normal dan Yunani kuno sebagai fenomena yang menakjubkan untuk
dijelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar