Selama ini dalam pandangan
manusia secara umum, gila diartikan sebagai sebuah gangguan jiwa atau
saraf yang parah. Menurut Wikipedia, secara historis konsep ini telah digunakan
dalam berbagai cara. Dilingkungan dunia medis lebih sering digunakan
istilah gangguan
jiwa. Kata kegilaan
sering pula digunakan untuk menyatakan tidak waras, atau perilaku yang sangat
aneh. Dalam pengertian tersebut berarti ketidaknormalan dalam cara berpikir dan
berperilaku yang kurang wajar. Gila yaitu hilangnya keseimbangan pikiran
dikarenakan oleh stres atau ada masalah pribadi yang dialami oleh seseorang
sehingga mengakibatkan pikirannya tidak terkendali dan akhirnya menjadikan
pikirannya tidak waras, berperilaku aneh (tak wajar layaknya manusia biasa).
Dalam Al-Quran, surat Al-Qalam ayat 8 -16 :"Maka janganlah kamu
ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Maka mereka menginginkan
supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). Dan
janganlah kamu ikuti setiap orang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak
mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan
baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang berlaku kasar, selain dari
itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak.
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata : '(ini adalah)
dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala. 'kelak akan Kami beri tanda dia di
belalai(nya)."
Dari ayat-ayat surat Al-Qalam tersebut dapat
disebutkan bahwa ciri-ciri orang gila yang sebenarnya adalah : pembohong,
berkompromi dengan hal yang tidak baik, suka sumpah bohong (palsu), suka
mencela, penyebar fitnah, menghalangi orang berbuat baik, melampaui batas dalam
berbuat, bersikap kasar, berbuat jahat, sombong dengan anak dan kekayaannya.
Bertitik tolak dari kriteria
orang yang sesungguhnya dianggap gila di atas, maka sangat relevan jika
eksistensi perilaku gila pada kenyataannya bertebaran dan mudah dijumpai di
negeri ini. Betapa tidak, banyak orang berkata 'ya' dalam mulut tapi sebenarnya
'tidak' dalam hatinya, alias pendusta atau bermuka dua; membenarkan yang salah
dan menyalahkan yang benar; bermental pengecut, tidak jantan dan berani
mengakui kesalahan, bahkan berusaha menghindar dari penyelidikan aparat hukum
sehingga berusaha untuk kabur; tidak sedikit orang yang gila tahta sehingga
melakukan korupsi, gila tahta sehingga berlaku zalim atau sewenang-wenang
kepada orang lain, gila wanita sehingga berzina dianggap biasa; seks bebas,
mabuk-mabukan, mengedarkan dan menghisap narkoba seakan-akan dianggap lumrah;
menghina dan mencela orang lain dianggap menjadi 'tontonan' yang menghibur;
praktik penipuan merajalela; kejahatan pencurian, perampokan, pemekosaan,
kekerasan, pengrusakan dan pembunuhan hampir setiap hari terjadi; kata-kata
kasar dan tidak sopan seperti sudah menjadi 'makanan' sehari-hari; orang
sombong dengan kekuasaan dan harta yang melimpah sehingga merendahkan orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar