Jumat, 23 Desember 2016

Teori Adam Manusia Pertama VS Teori Evolusi Darwin



Hingga sekarang, ada dua teori besar tentang awal mula kehidupan manusia. Teori pertama adalah kisah penciptaan nabi Adam sebagai manusia pertama yang diyakini oleh hampir semua pemeluk agama samawi (islam, kristen, yahudi) yang dilandasi pada penafsiran terhadap kitab suci yang mereka yakini kebenarannya. Kisah tersebut berisi keyakinan bahwa Adam diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat yang dibentuk semisal sebuah boneka. Kemudian ditiupkan kepadanya ruh. Maka jadilah adam manusia dewasa yang hidup seketika itu juga. Selanjutnya di tempatkan di dalam surga. Tapi Adam merasa kesepian karena hanya seorang diri. Maka Tuhan pun menjadikan calon istrinya – Hawa. Caranya, Tuhan mengambil salah satu tulang rusuk Adam. Dari tulang rusuk Adam itulah kemudian tercipta Hawa sebagai manusia dewasa yang hidup.

Digma Adam sebagai manusia pertama pun masih menimbulkan multi tafsir dari para agamawan, karena memang tidak ada ayat dalam kitab suci yang secara eksplisit menyatakan Adam sebagai manusia pertama, dan memunculkan beberapa pertanyaan besar; apakah Adam diciptakan atau dilahirkan? Apakah Adam hidup di zaman dinosaurus atau tidak? Apakah secara kemampuan “akal”, Adam merupakan manusia purba atau manusia modern?.

Teori kedua adalah teori evolusi Darwin, Charles Darwin menyatakan teori tesebut dalam buku “the Origin Species” dan “The Descent Man”, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari sebuah spesies tunggal yang kemudian mengalami evolusi untuk mempertahankan hidupnya, sehingga manusia pun merupakan suatu bentuk/hasil dari proses evolusi yang berlangsung selama ribuan tahun tersebut. Bahkan secara eksplisit Darwin juga menyatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi dari kera. Teori ini menjadi kontroversi besar, dan mendapat penolakan terutama dari kaum agamawan.

Tidak hanya agamawan, para ilmuwan pun masih mempertanyakan keabsahan teori evolusi Darwin, karena hingga saat ini kera masih hidup berdampingan dengan manusia, sehingga tidak perlu melakukan evolusi. Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah Evolusi dari kera atau keturunan kera adalah hal yang mustahil karena bertentangan dengan hukum genetika. Secara ilmu, gen kera akan melahirkan kera, gen manusia akan melahirkan manusia. Perseteruan kedua teori besar tersebut sepertinya akan terus berlanjut, hingga suatu saat nanti manusia mampu menguraikan sejarah keturunan manusia melalui genetika DNA atau penemuan-penemuan lain tentang kehidupan manusia. Wallahu a’lam bishowab.

Namun secara pribadi sebagai seorang muslim, saya lebih tetarik untuk mencoba mempelajari kehidupan manusia melalui versi Alquran. Terutama setelah saya membaca sebuah artikel menarik di internet tentang pemikiran Al Kindi, seorang ahli filsafat islam yang mencoba menganalogikan ayat-ayat Alquran tentang kehidupan manusia.

1 komentar:

  1. Adam as itu dilahirkan sebagaimana manusia lainnya. Pasti hanya hayalan jika kita katakan bahwa Adam as tidak memiliki ibu. Namun demikian Adam as adalah bangsa manusia termasuk moyangnya. Tetapi moyang nabi Adam as belum bisa disebut manusia, melainkan orang. Manusia pertama memanglah nabi adam dalam pengertian surah al a'raf 179 yakni orang yang telah berdiri tegak sesuai akalnya. Belum bisa disebut manusia orang yang tidak memakai akal sehat dalam bertindak.

    BalasHapus