Manusia selama hidupnya selalu akan mendaat pengaruh dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut sering disebut sebagai
tripusat pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Seperti diketahui,
setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga tertentu, yang
merupakan lingkungan pendidikan terpenting sampai anak mulai masuk taman
kank-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai
lingkungan pendidikan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia, peranan
sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus.
Manusia memiliki jumlah kemampuan yang data dikemabangkan melalui
pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan
lingkungannya, biak lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara
efektif dan efisien itulah yang disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada
lingkungan utama pendiidkan yakni keluarga, sekolah, dan mayarakat. Seperti
diketahui, lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga. Makin
bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan lainnya (sekolah dan
masyarakat) semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap
berlanjut.
Berdasarkan
perbedaan cirri-ciri penyelenggaraan pendidikan pada ketiga lingkungan
pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan informal,
pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang terjadi dalam
lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah dan wajar sarta disebut
pendidikan informal. Sebaliknya, pendidikan sekolah adalah pendidikan yang
secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat
seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut pendiidkan
formal. Sedangkan pendidikan dilingkungan masyarakat tidak dipersyaratkan
berjenjang dan berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar
sehingga disebut pendidikan nonformal.
Secara umum,
fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya , utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
Masyarakat akan
dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya jika setiap individu belajar berbagai
hal, baik pola-pola tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda-beda. Untuk
itu, proses proses pendidikan harus berfungsi untuk mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi atau mempersiapkan individu untuk peranan-peranan
tertentu.
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbuh kembang anak-anak pada umunya, dipengaruhi
berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan dan anugerah.
Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah yang paling
menentukan, baik secara individual maupun secara bersama-sama. Dikaitkan dengan
tiga poros kegiatan utama pendidikan (membimbing, mengajar, dan melatih).
Peranan ketiga tripusat pendidikan tersebut sama bervariasi meskipun ketiganya
melakukan ketiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati diri yang mantap,
penguasaan pengetahuan, dan kemahiran keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar