Kenapa Manusia
diciptakan ? Setelah kita mengetahui bahwa Tuhan “Ada” dan beserta sifat sifat
yang melekat dalam Zat Tuhan Pertanyaan selanjutnya adalah “Kenapa Manusia
diciptakan ?” Karena kebesaran Tuhan kita diciptakan. Karena suatu ke-Mahaberkuasa-an
Tuhan kita ada. karena adanya sifat tuhan yang Maha Berkehendak kita ada untuk
menyembahnya (berkehendak pasti ada yang melayani kehendak) jika kita sebagai
hasil keinginan Tuhan “tidak diciptakan” maka sifat Tuhan yang maha Berkehendak
tidak akan ada. Jika “tuhan” tidak memiliki suatu “keinginan” atau “kehendak”
apakah layak disebut tuhan ? (makhluknya saja punya keinginan) Kita adalah
suatu bukti ke- Luar Biasa – an Tuhan, kita merupakan suatu bentuk bukti tuhan
itu maha berkuasa dan berkehendak. Jika tuhan maha mengetahui segala gerak
gerik manusia di dunia (karena di luar ruang dan waktu). Apakah tindak gerak
gerik kita sudah di tentukan ? Ilustrasin : apakah dunia kita seperti film di
dalam DVD yang telah diatur dan di skenario oleh tuhan ? Apakah ada kehendak
bebas ? Tuhan adalah makhluk yang berkehendak, pasti ada yang disuruh untuk
menuruti kehendak-Nya. Tidak akan terjadi suatu proses “disuruh dan menuruti “
atau “yang menyuruh dan disuruh” jika manusia patuh, manut, selalu setuju dan melakukan
kehendak Tuhan berikan . (manusia seperti mesin yang berjalan menuruti
perintah) Proses “disuruh dan menuruti “ bisa terjadi jika ada suatu proses
mekanisme “pemaksaan” yang menyebabkan “suatu hal” bertindak terpaksa melakukan
hal yang diinginkan oleh seseorang atau sesuatu. Dalam hal ini Tuhan yang
menyuruh manusia Manusia disuruh oleh Tuhan untuk menyembahnya. Bagaimana
proses penyembahan manusia kepada Tuhan yang maha kuasa ? Bagaimana proses
penyembahan manusia kepada Tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta
hukum hukum alamnya ? Bagaimana proses penyembahan manusia kepada Tuhan yang
memiliki segala hal sedangkan manusia tidak memiliki apa apa ? Tuhan itu Maha
Baik, penyembahan yang diinginkan Tuhan tidak lah sulit. Manusia hanya disuruh menyembah
dan mengagungkan Tuhan sebagai sang pencipta dan juga disuruh untuk mengikuti
aturan, hukum Tuhan yang ada di alam semesta (sebagai pembentuk alam semesta)
kita sebut saja sunnatullah atau hukum alam, ilmu ilmu yang ada yang membentuk
alam semesta ini agar manusia tidak celaka, tidak mengalammi hal buruk, tidak
mengalami suatu hal yang melawan hukum Tuhan tersebut. Suatu hal dibuat tuhan
agar manusia tidak menjadi robot adalah dengan menciptakan kehendak bebas dan
Nafsu / kebutuhan hidup (Id). Manusia diberikan kebebasan untuk melakukan suatu
hal di dunia atau alam semesta ini. Manusia bebas memilih apa yang akan
dilakukannya, mengikuti aturan atau tidak. Bentuk pemaksaan tuhan terhadp
manusia berupa suatu sebab akibat yang membuat manusia itu sengsara atau
terkena suatu hal yang buruk bagi manusia yang tidak mengkuti hukum Allah =
“Hukum Alam”. (bisa 1 manusia dan sekelompok manusia). Sesungguhnya manusia
hanya harus mengikuti hukum Tuhan yang mengarahkan manusia ke dalam keselamatan
dan kedamaian dikarenakan tidak bertentangn dengan “Fitrah manusia” yang telah
diatur dalam hukum alam (manusia bagian dari Alam semesta). Di dalam dunia ini
lah terjadi peperangan antara yang seharusnya dilakukan yakni mengikuti hukum
Tuhan dan keinginan pemenuhan kebutuhan diri yang tidak mematuhi hukum Tuhan.
Manusia diperbolehkan untuk melakukan kegiatan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya seperti , makan, minum, seks, tidur, kedamaian, ketenangan jiwa,
interaksi sosial , cinta, dll. Namun tidak boleh dilakukan secara berlebihan
dan merusak alam semesta atau mencelakai manusia lainnya yang hakekatnya untuk
pemenuhan keperluan manusia sendiri. (ada godaan setan, kesalahpahaman,
ketidaksengajaan) Manusia akan selamat jika mengikuti hukum hukum Tuhan
(Sunnatullah) dan akan kesulitan, celaka, sengsara ketika tidak mengikuti hukum
Tuhan. Namun karena banyak manusia yang telah lupa dan bertindak di luar hukum
Tuhan maka Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan atau
menurunkan agama (petunjuk) yang berfunsi untuk meluruskan, mengarahkan manusia
supaya “menyembah Nya” dengan agama yang diturunkan/diberitahukan kepada rasul
atau nabi Nya yang juga manusia dan 1 dunia dengan manusia lainnya. Bentuk
perwujudan bantuan Tuhan yakni informasi yang dititpkan kepada Rasul dan Nabi
dan atau dengan kitab kitab Nya yang berisi tentang suatu arahan, informasi
yang memberikan keterangan kebesaran tuhan atau juga suatu mukjizat (suatu
fenomena luar biasa yang terjadi di dunia). Contoh kegiatan manusia yang tidak
sesuai dengan hukum hukum Allah adalah meminum minuman keras,, Homoseks (Nabi
Luth), Narkoba, pengrusakan alam, perzinahan , mengurangi timbangan, korupsi
dll. Meskipun manusia tidak mau menyembah Tuhan hal itu bukan suatu hal yang
sulit karena Tuhan hanya perlu membuat Alam semesta dan makhluk lain yang lebih
“baik”, “indah” dengan “unsur hukum alam” pemebentuk alalm semesta yang berbeda
dengan “unsur hukum alam” yang ada di alam semesta ini. Bisa dikatakan bahwa
hukum alam yang tuhan buat itu sama dengan hal Ilmiah. Metode ilmiah atau
proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti empiris dan Rasional. Hal yang sama kita buktikan
untuk mencari Tuhan itu “Ada” dan mencari jawaban atas pertanyaan “Berapa kecepatan
cahaya itu ?. Kedua jawaban itu menggunakan metode ilmiah yang sistematis, bisa
dipikirkan orang lain dan bisa di kritisi. Contoh larangan minum alkohol (minum
minuman keras). Agama telah melarang untuk minum minuman keras agar tidak
menyengsarakan manusia. Pada jaman dahulu bentuk larangannya hanya berupa
kalimat larangan dan jika Tuhan menerangkan akan bahaya minum minuman keras
dengan penjelas akan mencelakakan interaksi sosial, hubungan antar individu,
kerusakan organ (jaman dahulu belum mengenal organ), kerusakan moral yang akan
terjadi, perilaku ketidaksengajaan dan hal lain yang menyebabkan hal buruk,
celaka bagi manusia. Pembuktian bahwa alkohol merusak otak bisa dibuktikan
ketika manusia telah mengerti tentang : Apa itu otak ? Apa itu syaraf ? Apa itu
organ ? Apa itu moral ? Apa itu bahan adiktif ? Apa itu racun bagi tubuh ? Apa
itu unsur ? Sangat tidak cocok dan “konyol” jika Tuhan memberitahukan dengan
menyebut otak, syaraf dimana nama tersebut harus dijelaskan dengan menunjukkan
benda. Dan mungkin seharusnya pengetahuan tersebut harus diketahui oleh manusia
sendiri dan menamakan sendiri apa itu otak, syaraf, organ dan lain lain. Sama
halnya dengan larangan tentang larangan Homoseks, perzinahan, dan lain lain
tuhan pada jaman dahulu tidak mungkin menjelaskannya dengan cara yang tidak
dimengerti manusia pada jaman itu. Sebaliknya jika ada hal yang dikatakan
Ilmiah namun sangat bertentangan dengan kitab suci maka bisa diambil kesimpulan
bahwa hasil penelitian ilmiah itu masih belum lengkap dan teruji dengan baik.
Hal ini yang menjadi kesesatan JIL (jaringan islam liberal) pendukung Homoseks,
perzinahan, pluralisasi agama, sekuler. Jika ada yang bilang Homoseks dan
perzinahan itu aman dan tidak punya pengaruh apa pun terdahadap manusia
(mungkin ada penelitian ini dulu) maka dipastikan penelitian itu tidak benar.
Ilmu pengetahuan manusia itu lah yang masih belum bisa mengitepretasikan,
memahami dan memberi penjelasan atas larangan tentang suatu tindakan.
Teknologi, ilmu pengetahuan bidang alam, sosial yang tercanggih lah yang bisa
mengitepretasikan kenapa suatu hal dilarang oleh kitab suci. Kitab suci juga
tidak mungkin melarang yang dalam penelitian Ilmiah atau Hukum alam ini aman
dilakukan oleh manusia. Contohnya : ada larangan dalam kitab suci bahwa untuk
mencapai kesucian tidak boleh “menikah” (wah, bisa berabe nahan nafsu biologis
seumur hidup).
Dari hasil pembahasan
diatas dapat diketahui bahwa Tuhan menurunkan agama kepada Manusia sebagai
suatu perwujudan sifat Maha Penyayang dan Maha Pemurah. Dalam pembahsan diatas
Agama memiliki tujuan untuk menyuruh manusia untuk menyembah Tuhan yang maha
Esa (Satu) dengan memuji muji, mengagungkan Tuhan, memaksa kita manusia untuk
menyatakan bahwa Tuhan itu “sangat Luar Biasa” dan mengikuti apa yang diperintah
yakni sesuai dengan Hukum Allah yang ada di alam semesta ini. Agama tersebut
dibawa oleh Nabi yang ditunjuk dan dititipi perintah atau informasi tersebut.
Dapat diambil dari keterangan tersebut yang terkandung dalam agama adalah
berisi tentang Tuhan yang Esa (satu) “Zat yang disembah”, keterangan agama yang
sesuai dengan hukum allah yang ada di alam semesta, terdapat nabi yang
memberikan petunjuk agama Tuhan bagi manusia dan kitab suci yang berisi Kalam
(salah satu sifat Tuhan “Berbicara”) ucapan tuhan untuk menyembah-Nya. Di dunia
ini banyak agama dan di Indonesia saja terdapat 5 agama yang berbeda mulai dari
konsep ketuhanan, nabi dan kitab suci nya. Pertanyaannya : Agama yang mana yang
benar ? Kita sepakat bahwa kebenaran tidak mungkin jamak yang telah saya
sampaikan pada tulisan
http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/15/konsep-kebenaran/ (silahkan Kritisi)
Tahap selanjutnya adalah menyelidiki agama dan membandingkan dengan konsep yang
benar yakni : Terdapat Tuhan yang Esa (satu jumlahnya) Terdapat Nabi yang
menyampaikan informasi dari tuhan untuk masyarakatnya Terdapatnya Kitab suci
yang memberikan ajaran yang menyembah Tuhan yang Esa (satu) dan hukum hukum
tuhan yang Ilmiah (sesuai dengan Hukum Alam atau Sunnatullah). Jika konsep
ketuhanan suatu agama tidak berjumlah 1 yakni 2,3,4 dst (jamak) maka bisa
dipastikan konsep kenabiannya dan Kitab sucinya salah karena tidak mungkin
suatu hal yang disembah “Tuhan” konsep nya salah yakni Tuhan Jamak. Hal yang
sama jika konsep kenabian salah maka konsep kitab suci juga salah karena
pembawa pesan tidak jelas maka pastinya pesan yang dibawa juga tidak jelas.
Syarat Konsep Tuhan yang benar adalah : Jumlah tuhan harus 1 Tidak bisa masuk
ke dalam alam dunia Tidak bisa diwujudkan atau dibuat patung patung untuk
menggambarkannya. Nabi dari agama tersebut harus manusia agama didunia ini
banyak dan di Indonesia sendir ada 5. Nah konsekuensi logis dari pembahasan ini
adalah Apa agama yang benar ? CMIIW Tidak ada Tuhan selain Allah Nabi Muhammad
adalah utusan Allah
Selengkapnya:
http://www.kompasiana.com/mohammad.jhon.abdullah/kenapa-manusia-diciptakan_5516f132a333110170ba8daf